Tuesday, June 23, 2015

Tugas Kelompok Kecil Teori Komunikasi


Teori Komunikasi
1.1 Teori

Sudah sejak lama orang mempelajari bagaimana manusia berinteraksi satu sama lainnya atau  dengan kata lain bagaimana manusia berkomunikasi. Teori komunikasi yang dihasilkan hingga saat ini jumlahnya sangat banyak karena bidang komunikasi merupakan bidang yang sangat luas. Teori selalu berubah dari waktu ke waktu. Perubahan itu terjadi ketika menemukan hal baru atau mendapat perspektif baru. Pada dasarnya setiap orang dapat menyusun teori komunikasi. Namun ada perbedaan antara teori komunikasi yang disusun oleh orang awam dengan teori komunikasi  yang dihasilkan para ahli komunikasi.  Orang awam menyusun teorinya berdasarkan perkiraan atas hasil pengamatan yang dialaminya sehari-hari sedangkan ahli komunikasi menyusun teorinya secara ilmiah berdasarkan pengamatan yang disusun secara sistematis. Membangun teori membutuhkan upaya yang serius mulai dari observasi yang terfokus, menyusun hipotesis dan bahkan kemudian melakukan revisi terhadap teori yang sudah disusun. Istilah “teori komunikasi” dapat mengacu kepada suatu teori tunggal namun juga dapat mengacu pada sejumlah ide atau gagasan yang terkait dengan proses komunikasi.

1.2 Studi Komunikasi

Pendekatan terhadap studi komunikasi memiliki arah yang berbeda antara kelompok sarjana di Eropa dengan sarjana di Amerika Serikat. Di Amerika Serikat, cenderung mempelajari komunikasi dengan metode kuantitatif untuk mendapatkan objektivitas. Sebaliknya, di Eropa lebih banyak dipengaruhi oleh sejarah dan budaya. Selama bertahun-tahun, perbedaan pandangan telah menimbulkan ketegangan antara dua tradisi keilmuan, namun demikian dalam perkembangannya kedua kelompok ini saling mempengaruhi.

1.3 Pemikiran Barat dan Timur

Pemikiran studi komunikasi tidak hanya terbagi antara pemikiran Amerika dan Eropa namun antara pemikiran barat yang merupakan gabungan antara Amerika dan Eropa dengan pemikiran timur yaitu Asia. Lawrence Kincaid (1987) mengemukakan empat perbedaan dalam  hal studi komunikasi antara timur dan barat. Empat perbedaan itu yaitu :
1.       Teori komunikasi timur cenderung untuk fokus pada keseluruhan yang menjurus kepada kesatuan, sedangkan teori barat sangat dipengaruhi oleh bagian-bagian dan tidak ingin menyatukan bagian-bagian itu untuk menjadi satu kesatuan.
2.       Teori barat terlalu menekankan pada visi  individualisme, sedangkan teori timur memandang efek komunikasi sebagai tidak terencana, sehingga menjadi konsekuensi alami dari berbagai peristiwa. Teori timur menekankan pada penyatuan antara emosi dan spiritual sebagai hasil dari efek komunikasi.
3.       Teori barat kebanyakan didominasi oleh bahasa, sedangkan teori timur menilai simbol-simbol verbal sebagai hal yang tidak terlalu penting. Hal ini menjelaskan mengapa bersikap diam menjadi begitu penting dalam komunikasi di timur.
4.       Pada akhirnya, konsep mengenai hubungan juga berbeda antara pemikiran timur dan barat. Di Barat, hubungan terjadi antara dua individu atau lebih. Sementara dalam tradisi timur, hubungan itu tidak terjadi antara individu tetapi antara posisi-posisi sosial yang terkait dengan peran, status, dan kekuasaan.

1.4 Definisi Komunikasi

Frank Dance (1970) melakukan terobosan penting dalam upayanya memberikan klarifikasi terhadap pengertian komunikasi. Ia mengklasifikasikan teori komunikasi yang banyak itu berdasarkan sifat-sifatnya. Ia menemukan tiga hal yang disebutnya dengan “diferensiasi konseptual kritis” yang membentuk dimensi dasar teori komunikasi yang terdiri atas : 1) dimensi level observasi 2) dimensi kesengajaan dan 3) dimensi penilaian normatif.
1.       Level Observasi
Menurutnya definisi komunikasi bersifat sangat luas dan sementara definisi lainnya bersifat terbatas. Misalnya, definisi bersifat luas yang menyatakan komunikasi adalah proses yang menghubungkan bagian-bagian yang terputus dari dunia yang hidup satu sama lainnya, sedangkan definisi bersifat sempit yang menyatakan komunikasi adalah alat untuk mengirim pesan militer, perintah dan sebagainya melalui telepon, telegraf, radio, dan kurir.
2.       Kesengajaan
Definisi yang memasukkan faktor kesengajaan atau maksud tertentu misalnya komunikasi adalah situasi dimana sumber mengirimkan pesan kepada penerima dengan sengaja untuk mempengaruhi tingkah laku penerima. Sedangkan yang tidak memasukkan faktor kesengajaan atau maksud tertentu misalnya komunikasi adalah proses yang membuat dua atau beberapa orang memahami apa yang menjadi monopoli satu atau beberapa orang lainnya.
3.       Penilaian Normatif
Definisi yang memasukkan pernyataan keberhasilan atau keakuratan misalnya komunikasi adalah pertukaran verbal dari pemikiran dan gagasan. Asumsi dari defini tersebut adalah pemikiran atau gagasan berhasil dipertukarkan. Definisi lainnya, sebaliknya tidak menilai apakah hasil komunikasi itu akan berhasil atau tidak. Misalnya terjadi pengiriman informasi, namun pengiriman itu tidak harus berhasil (diterima atau dipahami).

1.5 Tingkatan Teori Komunikasi

Pembagian paling umum dalam mengklasifikasikan teori komunikasi adalah dengan menggunakan level mulai dari komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, dan komunikasi massa. Komunikasi interpersonal terkait dengan komunikasi antara orang, biasanya secara tatap muka dalam situasi pribadi. Komunikasi kelompok terkait dengan interaksi manusia dalam kelompok kecil. Komunikasi kelompok melibatkan juga hubungan interpersonal. Sedangkan komunikasi organisasi terjadi pada jaringan kerja sama yang besar yang meliputi seluruh aspek baik komunikasi interpersonal dan komunikasi kelompok. Komunikasi kelompok membahas topik-topik seperti struktur dan fungsi organisasi, hubungan antar manusia, komunikasi dan proses organisasi, dan budaya organisasi. Akhirnya komunikasi massa berhubungan dengan komunikasi publik, biasanya melalui perantara (mediasi). Banyak aspek dari komunikasi interpersonal, kelompok dan organisasi terlibat dalam proses komunikasi massa.

1.6 Elemen Komunikasi

Menurut Joseph Dominick (2012) setiap peristiwa komunikasi akan melibatkan delapan elemen komunikasi yang meliputi : sumber, enkoding, pesan, saluran, dekoding, penerima, umpan balik, dan gangguan.
1.       Sumber (Komunikator)
Sumber atau Komunikator bisa jadi adalah individu, kelompok atau bahkan organisasi dimana gagasan, ide atau pikiran berasal dari mereka yang kemudian akan disampaikan kepada pihak lainnya yaitu penerima pesan.
2.       Enkoding
Enkoding dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan sumber untuk menerjemahkan pikiran dan ide-idenya ke dalam suatu bentuk yang dapat diterima oleh indra pihak penerima.
3.       Pesan
Dominick mendefinisikan pesan sebagai produk fisik aktual yang telah dienkoding sumber. Sehingga pesan memiliki wujud yang dapat dirasakan atau diterima oleh indra.
4.       Saluran
Saluran atau channel adalah jalan yang dilalui pesan untuk sampai kepada penerima.
5.       Dekoding
Dekoding adalah kegiatan untuk menerjemahkan atau menginterpretasikan pesan-pesan fisik ke dalam suatu bentuk yang memiliki arti bagi penerima.
6.       Penerima (Komunikan)
Penerima dapat berupa satu individu, kelompok, lembaga atau bahkan suatu kumpulan besar manusia yang tidak saling mengenal dimana menjadi sasaran atau target dari pesan.
7.       Umpan Balik
Umpan balik adalah tanggapan atau respons dari penerima pesan yang membentuk dan mengubah pesan berikut yang akan disampaikan sumber.
8.       Gangguan
Gangguan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang mengintervensi proses pengiriman pesan.

Sumber : Buku judul “ Teori Komunikasi individu hingga massa” penulis “Morissan”

Ditulis Oleh :
1. Aris Sandi                                      01113074             Akuntansi
2. Miftahur Rohman                          01113052             Akuntansi
3. Bramestio Ardhani                        01113054             Akuntansi
Kelas A Fakultas Ekonomi

Dosen Pembimbing :
Hj. I.G.A Aju Nitya Dharmani SE,MM

Mata Kuliah :
Komunikasi Bisnis dan EQ

Tugas Kelompok Kecil Teori Komunikasi Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Aris sandi

0 comments:

Post a Comment